Senin, 22 Desember 2008

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Pernahkah anda mendengar kisah Helen Kehler?
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi
buta dan tuli. Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa
membaca, melihat, dan mendengar.
Nah, dalam kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi
seperti itu. Seandainya Helen Kehler diberi pilihan, pasti
dia akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal. Namun
siapa sangka, dengan segala kekurangannya, dia memiliki
semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi
dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu
menjalani kehidupan sebagaimana manusia normal lainnya,
meski itu teramat sulit dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan Helen
Kehler:

"It would be a blessing if each person could be blind and
deaf for a few days during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to experience the joy
of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah bila setiap
orang yang sudah menginjak dewasa itu mengalami buta dan
tuli beberapa hari saja. Dengan demikian, setiap orang akan
lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar
suara!

Sekarang, coba anda bayangkan sejenak....

......anda menjadi seorang yang buta dan tuli
selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut.
Jangan biarkan diri anda melihat atau mendengar apapun.
Selama beberapa hari itu anda tidak bisa melihat
indahnya dunia, anda tidak bisa melihat terangnya
matahari, birunya langit, dan bahkan anda tidak bisa
menikmati musik/radio dan acara tv kesayangan!

Bagaimana anda? Apakah beberapa hari cukup berat?
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa
betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang
kita miliki. Kesempurnaan yang ada dalam diri kita.

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan
demi keluhan. Hingga tidak pernah menghargai apa yang
sudah kita miliki. Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki
merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh
orang lain.

Ya! Kemewahan untuk orang lain!

Coba anda renungkan, bagaimana orang yang tidak
memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah kemewahan yang
luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan
bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin akan mampu
melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang
menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita mampu
menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada
dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup
dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!

Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan
menjadi seorang manusia yang lebih baik. :-)

1 Komentar:

Pada 26 Desember 2008 pukul 21.21 , Blogger Mardee W mengatakan...

alhamdulillahi 'ala kulli hal
alhamdulillahi hamdan katsiron :)

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda